MUNA, BKKBN --- Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tenggara bekerjasama dengan Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Muna melaksanakan pertemuan Fasilitasi Intensifikasi dan Integrasi Pelayanan KBKR di Wilayah Khusus.Kegiatan tersebut dihelat di pelataran Puskesmas Katobu, Kabupaten Muna, Sultra, Kamis (19/9/2024).
Drs. Muhammad Safei, M.Si selaku Plh. Sekretaris Daerah Kabupaten Muna dalam arahan sebelum membuka kegiatan mengatakan untuk mengatur kelahiran diperlukan pemakaian kontrasepsi moderen tentunya melalui intervensi pelayanan KB.
Lebih lanjut Muh. Safei mengatakan perlunya upaya peningkatan sosialisasi dan advokasi tentang program BKKBN di seluruh lapisan masyarakat.
Sebelumnya, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tenggara yang diwakili dr. Fithriyan Abu Kasim, M.Kes dalam laporannya mengatakan Fasilitasi Intensifikasi dan Integrasi Pelayanan KBKR di Wilayah Khusus merupakan bagian dari Proyek Prioritas Nasional (Pro PN) yang akan dilaksanakan di sembilan titik di kabupaten dan kota yang tingkat kepesertaan KB-nya rendah.
Sementara itu, dr. Laode Tamsila, SpOG dalam paparan materinya mengatakan kontrasepsi mantap merupakan tindakan operasi pada saluran reproduksi wanita usia subur atau pria yang sifatnya permanen. Artinya, yang mengikuti program KB ini sudah mantap untuk tidak menambah anak lagi.
Selain dokter ahli kandungan, juga ada narasumber dari Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Muna dan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kabupaten Muna.
Kegiatan ini diikuti 100 peserta, terdiri dari unsur bidan sebagai ujung tombak pelayanan KB di faskes, TNI, Polri, tokoh agama, tokoh masyarakat dan pihak terkait lainnya.
● Hari Kontrasepsi Sedunia
Di tempat yang sama, dilaksanakan pelayanan KB dalam rangka pelayanan KB serentak memperingati Hari Kontrasepsi Sedunia dengan pelayanan kontrasepsi IUD dan implan sebanyak 107 akseptor untuk pelayanan hari Kamis.
Sehari sebelumnya telah dilaksakan pelayanan tubektomi bagi wanita usia subur oleh dokter ahli kandungan dr. Laode Tamsila, SpOG sebanyak 12 akseptor.
Intervensi pelayanan kontrasepsi modern sebagaimana yang dimaksudkan oleh Plh. Sekda Kabupaten Muna adalah agar kontrasepsi yang digunakan warga Muna benar-benar merupakan kontrasepsi yang dapat dipertanggung jawabkan secara medis.
Bagi yang sudah memiliki anak lebih dari tiga, sebaiknya juga menggunakan kontrasepsi mantap, apakah tubektomi bagi istri, atau vasektomi bagi suami. Jika suami menggunakan kontrasepsi mantap, maka ada nilai plus bagi keluargan.
"Itu menjadi wujud ungkapan kasih sayang dari suami kepada istrinya, dan juga menurunkan citra miring bahwa program KB dianggap sebagai bias gender karena peserta KB saat ini masih didominasi kaum perempuan," ujar Plh. Sekda Muna.*
Penulis : Bahtiar/Mustakim
Editor : Santjojo Rahardjo
Source : BKKBN
0 Komentar