GROBOGAN, BKKBN – Kepala BKKBN RI, Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K), melakukan pelayanan KB didampingi anggota Komisi IX DPR RI Jawa Tengah, bertempat di UPTD Puskesmas Purwodadi 1, Grobogan, Jawa Tengah.
Pelayanan KB dilakukan kepada enam akseptor KB metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP). Terdiri dari empat orang akseptor pelayanan KB implan dan dua orang pelayanan KB IUD.
Pelayanan KB ini merupakan salah satu rangkaian acara Kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Percepatan Penurunan Stunting Bersama Mitra Kerja yang diselenggarakan dalam upaya meningkatkan pemahaman, peran serta dan partisipasi masyarakat dalam percepatan penurunan stunting.
Kegiatan ini bertempat di Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah, Grobogan, Jawa Tengah, Selasa (06/02/2024).
Berdasarkan data Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, angka stunting di Provinsi Jawa Tengah sebesar 20,8 persen. Angka itu masih sedikit rendah daripada rata-rata nasional tahun 2022 sebesar 21,6 persen.
Sementara, angka stunting di Kabupaten Grobogan sebesar 19,3 persen. Pemerintah menargetkan angka stunting secara nasional di tahun 2024 turun menjadi 14 persen.
Sementara itu, persentase kemiskinan ekstrem berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022 di Kabupaten Grobogan sebesar 2,29 persen, berada di atas Provinsi Jawa Tengah 1,97 persen dan nasional sebesar 2,04 persen.
Pada kesempatan ini dokter Hasto menyampaikan tentang ciri-ciri stunting. ” Pasti pendek, tapi pendek belum tentu stunting. Stunting dapat dicegah di 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dan sebelum anak usia dua tahun. Anak stunting juga akan tidak cerdas.”
Dokter Hasto juga mengingatkan kembali, “Jangan hamil terlalu muda. BKKBN menganjurkan agar perempuan hamil di atas usia 21 tahun, karena kalau hamil terlalu muda atau di bawah usia 21 tahun ibu bisa melahirkan bayi stunting.”
Menurut dokter Hasto, panggul perempuan diciptakan sempurna ketika berusia 21 tahun. Sementara kalau di bawah usia 21 tahun, panggul perempuan belum berdiameter 10 cm, sedangkan kepala bayi yang baru lahir ukurannya 9,9 cm.
“Kalau hamil di umur 16-17 tahun, panggulnya belum selesai diciptakan. Maka, ketika perempuan hamil usia di bawah 20 tahun bayinya bisa terjepit,” tambah dokter Hasto.
Dokter Hasto juga menganjurkan agar jangan terlalu tua usia perempuan hamil, sebaiknya di bawah usia 35 tahun. Karena di usia 32 tahun puncaknya usia manusia berkembang.
* Menikah harus direncanakan
Sementara anggota Komisi IX DPR RI, Dr. H. Edy Wurwanto, S.KP, M.Kep, mengutarakan hal yang selaras, bahwa cegah stunting dilakukan di bawah usia dua tahun dan di 1000 HPK. “Maka, menikah harus direncanakan. Segala sesuatu harus direncanakan dengan baik, agar keluarga berkualitas,” ujarnya.
Hadir pada kesempatan ini Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah, Eka Sulistia Ediningsih, SH, beserta jajaran; Wakil Bupati Grobogan, Dr. Bambang Pujiyanto, M.Kes; Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, Dr. KH. Tafsir, M.Ag; Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Grobogan Drs. H. Rosyidi, M. Ag. n
Penulis : Tri Wulandari Henny Astuti
Editor: Santjojo Rahardjo
Source : Keluarga Indonesia
0 Komentar