LAMPUNG, BKKBN --- Pencapaian program BKKBN sangat terbantu melalui kerjasama dengan bidan. Begitu pula pencapaian peran dan fungsi bidan kepada keluarga dan masyarakat dalam pelayanan kontrasepsi, sangat terbantu melalui kerja sama dengan BKKBN.
Hal itu dikatakan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Lampung, dr. Nurizky Permanajati, MH, saat membuka kegiatan Pertemuan Pengelolaan Pelayanan KB di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (fanyankes), Jejaring dan Jaringan di Hotel Sheraton, Lampung, Kamis (07/3/2024).
Kepala BKKBN Lampung yang biasa disapa dokter Kiky, kembali mengingatkan bahwa 2024 adalah tahun terakhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJPMN) 2019- 2024.
Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 18 Tahun 2020 tentang RPJMN Tahun 2019 - 2024, mengandung kebijakan dan strategi pembangunan nasional. Antara lain, peningkatan kesehatan ibu dan anak.
Termasuk Keluarga Berencana (KB) dan kesehatan reproduksi, mencakup perluasan akses dan kualitas pelayanan KB serta kesehatan reproduksi sesuai karakteristik wilayah, yang didukung optimalisasi peran sektor swasta dan pemerintah.
Dokter Kiky mengatakan, untuk merealisasikan target program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, Keluarga Berencana (Bangga Kencana), khususnya peningkatan akses dan kualitas pelayanan Keluarga Berencana-Kesehatan Reproduksi (KBKR), dibutuhkan kerja sama berbagai sektor.
Dalam hal ini dibutuhkan peran tenaga kesehatan seperti bidan. Peran bidan sangat strategis karena bersentuhan langsung dengan ibu bersalin.
Karena itu, dokter Kiky menekankan besarnya manfaat kerja sama bidan dan BKKBN dalam peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan kontrasepsi. Menurutnya, kerja sama yang dilakukan memberikan manfaat bagi kepentingan kedua belah pihak.
Belum lagi, lanjut dokter Kiky, adanya dukungan penuh OPD KB dalam memfasilitasi ketersediaan fasilitas kesehatan dan alat/obat kontrasepsi.
"Tentu juga dukungan penuh tenaga Penyuluh Lapangan KB dalam melakukan pencatatan dan pelaporan," ujar dokter Kiky.
• KB penting
Pada kegiatan tersebut, hadir secara daring Spesialis Program Kesehatan Reproduksi United Nations Population Fund (UNFPA) Indonesia, dr. Sandeep Nanwani M.Sc.
Ia menjelaskan pentingnya keluarga berencana (KB), khususnya bagi negara berkembang dengan tingkat populasi penduduk yang tinggi.
Ia juga menyampaikan bahwa peningkatan dan perluasan pelayanan keluarga berencana serta kesehatan reproduksi merupakan beberapa usaha untuk menurunkan kematian ibu dan anak akibat kehamilan yang dialami oleh wanita.
Terakhir, Sandeep menyampaikan bahwa program keluarga berencana dapat mengoptimalkan perencanaan keuangan bagi keluarga. Karena, menurutnya, semakin banyak jumlah anak yang dimiliki, semakin besar pula biaya yang diperlukan untuk memenuhi semua kebutuhan hidup keluarga.
Sementara itu, ketua pelaksana kegiatan, Diana Puspita Dewi, S.Sos, menyampaikan kegiatan yang diselenggarakan selama dua hari ini bertujuan mempercepat pencapaian target dan rencana strategis BKKBN.
Lebih khusus lagi, bertujuan memperkuat koordinasi pengelolaan pelayanan KB di fasilitas pelayanan kesehatan, jejaring dan jaringan.
Acara ini diikuti peserta dari OPD KB, pengelola fasyankes, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Lampung, dan pegawai BKKBN Lampung.*
Penulis: Edward
Editor : Santjojo Rahardjo
Source : BKKBN
0 Komentar