Kepala BKKBN Dr.(HC). dr. Hasto Wardoyo, SP.OG.(K) |
Kepala BKKBN Dr.(HC). dr. Hasto Wardoyo, SP.OG.(K) dalam prakata sambutannya pada kegiatan tersebut bahwa kerja BKKBN adalah kerja Kemanusiaan. Kegiatan yang merupakan rangkaian kegiatan kunjungan kerja Hasto pada tanggal 8 Februari 2023 di Kabupaten Garut juga dihadiri oleh Bupati Garut. Rangkaian kegiatan di awali dengan Kick Off Refreshing ToF Tim Pendamping Keluarga Tingkat Provinsi Jawa Barat di UPT Balai Diklat KKB Garut, kemudian dilanjutkan dengan Peninjauan Pelayanan KB di RS Medina, Pengukuhan Duta Genre Tingkat Kecamatan dan Desa/Kelurahan Se-Kabupaten Garut serta beberapa kegiatan lainnya yang dilaksanakan di pendopo Kabupaten Garut.
Bupati Garut H. Rudy Gunawan, S.H., M.H., MP |
Pada kesempatan yang sama Hasto juga menyampaikan apresiasinya kepada Bupati Garut H. Rudy Gunawan, S.H., M.H., MP. atas keberpihakannya terhadap program pendidikan dan kesehatan. Menurutnya, Rudi juga telah berhasil menurunkan angka resiko stunting di Kabupaten Garut dari yang sebelumnya 35,2% menjadi 23,6%.
Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat, Dr. Drs. Wahidin, M.Kes |
Menindaklanjuti pembentukan dan pelaksanaan peningkatan pengetahuan serta keterampilan TPK melalui Pelatihan Teknis Tim Pendamping Keluarga (TPK) dalam Upaya Percepatan Penurunan Stunting bagi Tim Fasilitator Tingkat Provinsi yang telah dilaksanakan pada Tahun 2021 dan 2022, maka Refreshing ToF Tim Pendamping Keluarga merupakan pembekalan beberapa materi terbaru kaitan dengan upaya-upaya percepatan penurunan stunting yang dilakukan di tahun 2023 sebagai dasar informasi dalam perencanaan dan perbaikan pelaksanaan kegiatan pelatihan tahun 2021 dan 2022.
Menurut Kepala UPT Balai Diklat KKB Garut, Mayang Mariana, S.Psi, M.Si, sasaran utama pada pelaksanaan pendampingan keluarga ini calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca salin, ibu menyusui dan anak usia 0-59 bulan yang beresiko stunting. Hal ini merupakan salah satu bentuk kebaruan dari sebelumnya dalam penanganan Stunting dengan dengan fokus utama penajaman intervensi ‘hulu’ dengan prioritas mencegah lahirnya anak stunting. Di harapkan pelaksanaan pendampingan dengan melibatkan 600 ribu Tim Pendamping Keluarga di seluruh indonesia yang terdiri dari Bidan di desa, kader TP PKK dan Kader KB dapat memberikan dampak signifikan dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi ibu, balita dan fasilitasi bantuan sosial Stunting bagi keluarga berisiko Stunting.
PASKIBRA SMKN 2 GARUT (PASHEMAN 90) |
Mayang kemudian menjelaskan bahwa tugas utama dalam kegiatan Pendampingan Keluarga adalah Penyuluhan, Fasilitasi pelayanan rujukan, Fasilitasi bantuan sosial bagi keluarga berisiko Stunting serta surveillance terhadap kelompok sasaran di tingkat desa/kelurahan. Semoga dengan tersedianya Tim Pendamping Keluarga ini dapat dengan cepat memantau kasus Stunting di desa/kelurahan serta dapat memberikan fasilitasi KIE sesuai dengan kondisi kasus di masing masing kelompok sasaran risiko Stunting, ungkapnya.
*****************
0 Komentar